Rektor UIR Teken MoU dengan Mapua University Filipina

  


Coretanpublik.com-MANILA -  Rektor Universitas Islam Riau Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL tampil sebagai pembicara utama pada Konferensi International Asian Science Deans Forum 2024 di Manila, Filipina, Selasa (9/07/2024). 


Pembicara lain yang turut menyampaikan pemikiran pada konferensi internasional yang diikuti para dosen dan pengusaha dari berbagai negara itu adalah Dr Dodjie S Maestrecampo (Presiden dan CEO Universitas Mapua Filipina), Dr Lilibeth D Sabino (Ketua, Forum Dekan Sains Asia 2024 dan Wakil Presiden Eksekutif Urusan Akademik Universitas Mapua Filipina), Atty Lily Freida Macabangun Milla (Direktur di Komisi Staf Urusan Internasional Perubahan Pendidikan Tinggi Filipina), dan Prod Seung Han Park (Pendiri, KTT Dekan Sains Asia Universitas Yonsei, Korea Selatan).


Menyingkirkannya adalah Prof Tsair Fuh Lin (National Cheng Kung University Taiwan), Prof TS Dr Nor Hisham Bin Hamid (Deputy Vice Chancellor Student Affairs Universiti Teknologi Petronas Melaysia), Kok Yin Lau (Managing Director, Kyle and Associetes Managing Director, Krempl Communications, Singapura), Dr Raymundi Rovillos (Interim President Pangasinan Pokytechnic College Philipilpines), Prof Satyajit Ghosh FRMets (Visiting Faculty, School of Mechanical Engineering Vellore Institute of Technology India, Visiting Researcher, School of Earth and Environment University of Leeds UK) dan Dr Anthony M Penaso (Presiden Bohol Island State University Philippines).


Asian Science Deans Forum Filipina merupakan Forum Dekan se Asia yang diselenggarakan Mapua University Filipina selama tiga hari sejak Selasa (09/07/2024). Pada forum bertajuk itu, Rektor UIR Syafrinaldi memaparkan pokok bahasannya bertajuk "Kontribusi Ilmu Pengetahuan dan Transformasi Digital untuk Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat." Selain Syafrinaldi, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama UIR Assoc Prof Dr Rendi Prayuda juga turut memaparkan karya ilmiahnya yang berjudul, " Internasionalisasi dalam Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan: Proyek DAAD dan Universitas Islam Riau, Indonesia".


Dalam pemaparannya, Syafrinaldi menjelaskan dampak dan manfaat digitalisasi dan ilmu pengetahuan yang mampu berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan termasuk hukum, keadilan, dan perdamaian dunia.  


Guru Besar Hak Kekayaan Intelektual itu menggambarkan kontribusi digitalisasi dalam dua perspektif, yakni perspektif yang berlawanan. Pada satu sisi, digitalisasi telah mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan. Namun dalam perspektif berbeda, digitalisasi juga mengundang akses bagi masyarakat dan perdamaian dunia. ''Ketika kita berbicara tentang perdamaian dunia, hukum dan keadilan, ada perasaan khawatir dan kuatir ketika digitalisasi dan teknologi informasi secara terbuka menyiarkan foto-foto tentara Israel yang membantai Palestina, membunuh warga sipil yang tak berdosa.'' Gambar-gambar menyeramkan itu setiap hari dapat kita lihat di media sosial. Kami pun bertanya, di mana PBB? "Mengapa PBB tak berdaya, mengapa PBBB membiarkan Israel melakukan kekejaman membabi buta di tanah Palestina,'' kata Syafrinaldi.


Tak semata-mata akademisi yang menggugat peran PBB. Tetapi, lanjut Syafrinaldi, hukum internasional pun mengatakan hal yang sama. Mempertanyakan peran PBB yang melemah itu. ''Sampai-sampai para pemimpin dunia berteriak, PBB harus mampu berbuat, hadir menghentikan serangan global yang terus menyerang Palestina,'' kata Syafrinaldi.


Sebelum menyampaikan pokok-pokok fikihnya di forum itu, Rektor Syafrinaldi menandatangani MoU (Memory of Undestanding) Universitas Islam Riau dengan Dr Dodjie S Maestrecampo, Presiden & CEO Mapua University Filipina. Dalam penandatanganan dokumen MoU tersebut juga ditanda tangani oleh Direktur Pascasarjana UIR Prof Dr H Detri Karya, Kepala Kantor Urusan Internasional & Kerjasama Assoc Prof Dr Rendi Prayuda dan peserta yang menghadiri Asian Science Deans Forum 2024.


Menurut Rendi Prayuda, kerjasama internasional bidang tri dharma perguruan tinggi ini bernilai penting dan strategis bukan hanya untuk UIR tetapi juga untuk Universitas Mapua. ''Dalam waktu dekat beberapa item kegiatan yang sudah dibicarakan akan kami tindak-lanjuti,'' ucap Rendi Prayuda melalui relis ke para Wartawan dari Manila, Selasa (09/07/2024).


Penandatanganan MoU dan Asian Science Deans Forum dihadiri pula oleh Majelis Guru Besar UIR, antara lain Prof Dr Yusri Munaf, Prof Dr Detri Karya, Prof Dr Thamrin S, Prof Dr Ellydar Chaidir, Prof Dr Muslim, Prof Dr Hasan Basri Jumin, Prof Dr Anas Puri, Prof Dr Sri Indrastuty, Prof Dr Zetriuslita, Assoc Prof Husnu Abadi, PhD dan Tati Maharani, SPMP

Post a Comment

Previous Post Next Post